Sunday, June 7, 2009

AKAL KASAT



Kembali ke tahun dimana gw dihadapkan oleh dilema yang gw sendiri ga tau sebab-akibatnya. Gw sendiri ga tau apakah yang lainnya (orang disekitar) juga mengalami hal yang sama. Atau emang cuma gw yang terlalu sensitif dan hiperbola pada situasi saat itu.

Pernah suatu waktu gw terbangun dari tidur dan secara tiba - tiba muncul sebuah opini yang berulang secara monoton dan sangat menganggu pandangan hidup gw saat itu juga. Sedikit absurd dan kemakan film sih sebenernya, tapi lama kelamaan gw terbawa sendiri akan suasana yang dibentuk paksa dalam lingkup imajinasi gw sendiri. Pikiran dimana gw ga bisa membedakan antara dunia nyata dan mimpi, awalnya pikiran yang bersifat khayalan lambat laun berubah menjadi renungan, opini batin, bahkan hampir saja berubah ke dalam bentuk kehendak. Yang lucunya gw pernah berpikir yang sangat tidak rasional sama sekali pada awalnya, pikiran dimana gw merasa hidup gw yang gw jalani saat itu terasa monoton dikarenakan rutinitas yang similar dan anti klimaks. Sampai pada saat gw berpikir akan diri gw yang terbaring koma disana (entah dimana) dan hidup yang gw jalanin sekarang adalah hasil ciptaan halusinasi seseorang (saya) yang terbaring tak berdaya, dimana butuh suatu kejutan yang sangat berani untuk membangunkan ataupun menyadarkan diri gw sendiri yang terbaring koma disini. Lalu muncullah sebuah monolog yang berulang - ulang yang sangat menghasut akal sehat saya,
"Gimana kalo diri gw yang sebenarnya sedang terbaring koma di dunia yang sebenarnya, sedangkan gw yang disini cuma menjalani mimpi - mimpi seseorang yang sedang mengalami koma, makanya kenapa rutinitas gw sangat membosankan...Atau gw bunuh diri aja di dunia ini sekarang, biar diri gw disana secara tiba - tiba akan tersadar dan menjalani hidup yang seharusnya. Tapi gimana kalo gw salah, gimana kalo memang hidup gw beneran disini alias nyata, berarti klo gw bunuh diri gw mati beneran dan dosa pula..Tapi kalo ga dicoba gw nggak akan pernah tau, yah setidaknya kalaupun ini dunia yang sebenarnya, gw tau kalo pikiran ini salah sama sekali (meskipun gw tau setelah tak bernyawa lagi), dan sebaliknya kalaupun benar berarti gw akan terbangun sadar di sana nanti..."

Selama hampir 3 bulan lebih gw menghadapi pikiran tersebut dengan cara apapun, baik menerima dan menahannya dalam - dalam di bawah akal sehat gw sampai ke pengalihan pikiran dengan menambah kesibukan buatan atau membelokkan sedikit rutinitas gw agar lebih variatif dan tidak menjenuhkan, bahkan sampai - sampai gw mendekatkan diri kepada Tuhan hanya untuk jawaban yang ringan atas apa yang gw alami saat itu.

Meskipun pikiran tersebut hilang secara perlahan, namun sesekali muncul justru ketika gw ngerasa lemah dan jatuh.

No comments:

Post a Comment